3 Remaja
3 Remaja
Hai, pernahkan kalian mempunyai teman lawan jenis? apa kalian merasa di jagain bak seperti bodyguard? atau bahkan malah di jailin? hahaha. Aku rani, aku ingin menceritakan pengalaman ku berteman bertiga dan aku perempuan sendiri. Tapi siapa sangka beberapa bulan aku lebih tua dibanding mereka. Sebelum nya aku akan menceritakan sedikit masing-masing dari mereka sebelum ke cerita kami bersama.
Pertama, ada dafa. Kulitnya yang sawo matang benar benar mendefisikan 'jawir' hahaha, senyum nya juga manis, tubuhnya tinggi dan tidak terlalu berisi. Dia juga bisa bela diri silat karena ikut belajar di perguruan silat yang bapanya bentuk. Sifatnya soft spoken, itu bahasa zaman sekarang kalo seseorang ngomong lembut, dia tu benar benar mendefinisikan cowo jawa hahaha. Dulu seharusnya kita menjadi saingan karna rangking dia lebih tinggi di banding aku, tapi entah kenapa kami malah sering belajar bersama. Posisi nya ku ambil tanpa sengaja, anehnya dia ga marah dan sama sekali tidak menganggapku saingannya.
Kedua, ada Ranu. ya benar nama kami mirip, perbedaan nama kami terletak di akhir yaitu I dan U, karena inilah kami sering di ejek upin & ipin, padahal aku lebih tua dibanding dia, sementera ipin adalah adik nya. Dia cowo cengeng, dulu si pas awal awal masuk sd haha. Kulitnya kuning langsat, matanya sedikit sipit, kalo senyum ilang tu mata. Tingginya sedikit lebih rendah dari ku. badannya juga tidak terlalu berisi. Dia jail, sebel bgt kalo sifat jail nya uda keluar, pengen ta kejar sampe ujung dunia.
Uda ah ngejelasin tentang mereka berdua nya. Kami dekat semenjak covid yang mengharuskan siswa/i nya belajar dirumah, karena rumah kami masih satu perumahan yang membedakan hanya gang tempat kami tinggal, kami sering belajar bareng untuk mengerjakan tugas yang diberi guru, ah aku masih ingat sekali rumah dafa selalu menjadi basecamp tempat kami berkumpul, entah mengerjakan tugas atau bahkan hanya bermain saja. Aku juga masi ingat sekali momen ranu yang selalu menghampiri rumahku dengan menaiki sepedanya berniat agar berangkat ke rumah dafa nya bareng. Biasanya sehabis mengerjakan tugas yang diberi oleh guru kami lewat WhatsApp, kami jajan es-krim dan bermain di depan rumah dafa, ta jarang juga aku melihat mereka mabar ML, jujur saja aku bosan karena aku ta mengerti cara bermain nya, jadi aku hanya melihat mereka asik bermain, ga jarang juga mereka meledek ku perkara aku ta bisa bermain game burik itu. Dari banyak nya hari yang ku habiskan bersama mereka, dari banyak nya memories yang tersimpan di dalam otakku, dan dari banyak nya momen yang berkesan untukku, ada salah satu momen yang berkesan untukku dan ingin ku ceritakan, pada saat itu kami yang sudah selesai mengerjakan tugas merasa lapar dan memilih untuk membeli ketoprak bersama, entah aku lupa itu ide siapa, kemudian kami menaiki sepeda masing-masing dan bergoes menghampiri pedagang ketoprak yang ada di depan gerbang perumahan, entah lagi-lagi ini ide siapa tapi kami hanya membeli 1, aku berpikir apakah kami akan cukup memakan 1 ketoprak ini untuk 3 orang? ya benar saja saat sampai rumah kami memakan itu bersama, jujur saja itu hanya bisa meng-ganjel perut untuk sesaat hahaha. Ooo ya, biasanya kami berkumpul di rumah dafa sekitar jam 10 siang sampai sore, ah pernah kami belajar malam dan aku pulang jam 11 malam, woww gasi? hahaha, tapi pulang nya aku di jemput mama ko.
Semenjak covid pada tahun 2020 itu melanda dan kebetulan saat kami sedang duduk di kelas 4 sd semester akhir kami sangat dekat dan menghabiskan waktu bersama karena belajar bareng, sampai akhirnya di semester akhir kelas 6 ranu memutuskan untuk pindah ke kampung halaman nya karena dia baru saja kehilangan peran 'ayah' di dalam hidup nya, mungkin karena itu lah mama nya memutuskan untuk membawa ranu dan adik-adik nya pindah ke kampung halaman nya. Jujur saat itu aku sedih, binggung, yang ada di benakku adalah 'apakah kami akan bertemu lagi dan akankah kami masih dekat? atau bahkan menjadi asing?'. Aku dan dafa melaksanakan gradulation tanpa ranu, rasanya canggung karena kami belum pernah mengobrol/melihat satu sama lain lagi setelah perpisahan di rumah ranu itu.
1 Tahun lalu tepat pada bulan Juli ranu datang kesini, karena kebetulan tetanggaku adalah saudara nya, ada rasa canggung yang dominan antara aku dan dia, entah dia masih ingat kebersamaan kami/tida. Jika aku dan dafa karena kami masih tinggal disatu perumahan yang sama, kami masih saling melihat satu sama lain dan menyapa, mama dan adik nya juga masih berkunjung ke rumah ku, namun ta sesering dulu.
Komentar
Posting Komentar